Keberadaan organisasi Boedi Oetomo (Budi Utomo)
memberikan inspirasi kepada KH Ahmad Dahlan untuk mendirikan sebuah organisasi
yang bersifat modern yang bernama Muhammadiyah. Muhammadiyah didirikan oleh KH
Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912, organisasi ini bercirikan
keagamaan, social, dan pendidikan. Muhammadiyah mempunyai banyak tujuan namun
salah satu tujuannya adalah memurnikan kembali ajaran Islam yang mulai
melenceng dan jauh dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Muhammadiyah adalah organisasi
yang ber amar ma’ruf nahi munkar yakni mengajak dalam hal kebaikan dan mencegah
dalam hal keburukan.
Cara
tradisional dan modern pun digabungkan dalam sistem pendidikan yang dibuat oleh
organisasi ini. Sekolah-sekolah Barat yang ada di Indonesia pun di tambah
pelajaran agama yang dilakukan di dalam kelas.Dalam bidang social Muhammadiyah
mendirikan rumah yatim piatu yang dikelola oleh lembaga-lembaga, poliklinik,
dan rumah sakit. Pada tahun 1923 berdirilah Pertolongan Kesengsaraan Umum yang
menandai usaha Muhammadiyah dalam bidang social.
Organisasi wanita Muhammadiyah pun dibetuk yang dinamakan
Aisyiah di Yogyakarta. Nama Aisyiah terinspirasi oleh nama istri nabi Muhammad
SAW yang terkenal cerdas, taat beragama, dan rajin bekerja untuk mendukung
ekonomi rumah tangga. Dengan harapan karakter Aisyiah menjadi karakter warga
Aisyiah.
Hingga saat ini Aisyiah masih aktif yang kini didirikan sebagai
gerakan pembaruan kaum perempuan, terutama dibidang keagamaan. Ketika
organisasi ini dibentuk, kaum perempuan tidak mendapat akses kemasyarakatan dan
pendidikan karena dulu perempuan dianggap tidak perlu mengenyam dunia
pendidikan, apalagi berperan dalam kemasyarakatan. Aisyiah berpendapat bahwa
laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ber amar
ma’ruf nahi munkar, termasuk dalam bidang pendidikan dan kemasyarakatan.
0 Response to "Sejarah Organisasi Muhammadiyah"
Post a Comment